Subuh menjelang pagi, ku siapkan
buku buku berat yang akan menemani rutinitas ku sebagai pelajar. Kini ku duduk
di kelas XI semester 1, bisa diartikan selama setahun 5 bulan. Aku menemukan
berbagai ilmu yang ku santap setiap harinya, terkecuali dihari minggu tentunya.
Penunjuk waktu ku menunjukan sudut siku siku 90’ artinya pukul 06.15 tepat.
Disaat itu juga ku harus pergi ke sekolah tempat ku menyantap berbagai ilmu.
Aku pacu sepeda motor kuketempat
tujuan. Ya pelan tapi pasti tentunya, karena keselamatan adalah yang
terpenting. Terlihat berbagai jenis kendaraan ber lalu lalang di jalanan,
mereka terlihat terburu buru , sama hal nya seperti aku. Tidak kurang dari 10
menit perjalanan, akhirnya aku sampai ditempat parkiran motor sekolahan. Banyak
juga siswa lain yang memarkirkan kendaraannya disini. Ada yang membawa motor
sport ninja, membawa mobil minibus dan banyak lainnya. Hampir 70 % siswa disini
membawa kendaraan , tak kalah para siswi siswi pun sama, namun hanya beberapa
tak kurang dari 20 siswi membawa kendaraaan, khususnya mobil, sangat jarang
sekali melihat seorang siswi membawa motor ke sekolah, itupun hanya beberapa
saja.
Seseorang menepuk pundak ku, dan
aku sudah mengenal dari tepukannya, ya dia adalah sahabat ku Pradipta.
Sahabat sekelas yang sudah menemani ku
selama setahun lebih lima bulan, dia juga salah satu siswa yang sering membawa
kendaraan ke sekolah, tepatnya kendaraan mobil.
“Bro, gue duluan ya ke kelas nya… “
ucap nyasambil melambai lambai
“ Ya udah , duluan lah.. ngapain
juga nungguin saya… “ jawab ku didalam hati -_-
Mungkin tata cara bahasa ku memang
sedikit aneh, itu karena aku jarang sekali mengobrol dengan orang lain, dan
lebih dominan nya jarang sekali berbincang dengan seorang siswi perempuan. Aku
adalah seorang siswa yang bisa dibilang cukup pendiam, atau sangat pendiam
dikelas.
Berbicara ketika orang lain diam…..
Belajar ketika orang lain
bermalasan…..
Bermimpi ketika orang
lain berharap….
Itulah salah satu motto hidup ku,
dan alasan ku mengapa jarang berbincang, mengobrol dengan orang lain seusia ku.
Karena menurut ku hal seperti itu sedikit kurang berguna, membicarakan suatu
hal yang tidak berguna, apalagi membicarakan kejelekan orang lain, sungguh gak
ada gunanya sama sekali.
.
. . .
. . . .
Tak seling beberapa waktu, aku
berjalan menuju ruangan kelas tempat ku menimba berbagai ilmu, cukup lumayan
jauh dari tempat parkir ke tempat kelas , +/- 78 meter. Walaupun sedikit jauh,
dan mentari sudah sedikit menyengat kearah ku, tak membuat ku capek maupun
lelah, karena sudah tugasku menabung Ilmu di tempat ini.
Bel pertama pukul 07.00 berdering
dari arah ruangan TU, sangat tidak asing bagi ku mendengar nya, hampir setiap
hari ku dengar, dan itu artinya pembelajaran sudah akan dimulai, hari ini
adalah hari Selasa, hari kelahiran ku , dan itu berarti pelajaran yang akan ku
santap pukul 7.10 nanti adalah bahasa dan sastra Jepang. Untungnya , ku telah
sampai di depan kelas dan tidak terlambat masuk kelas. Seperti biasanya, para
siswa siswi di kelas ku sudah mengisi semua tempat duduk, namun barisan
belakang. Dan seperti biasanya juga ku isi tempat duduk di paling depan bersama
Pradipta sahabat ku. Dan aku mulai hari Selasa ini dan Insyaallah aku siap
menyantap semua Ilmu dipagi selasa secerah ini karena itu semua sudah menjadi
tugas ku sebagai pelajar.
. . . . . . . . . . .
Terdengar bel yang jarang sekali
aku dengar selepas pembelajaran tadi, “ini adalah bel tanda guru ada rapat
penting” ujar ku didalam hati. Terlihat guru jepang kami masih sibuk
membereskan buku buku di meja guru kelas ku, beliau terlihat terburu buru
sekali. Tadinya akan saya bantu, namun ternyata guru bahasa jepang ku sudah siap
membereskan buku bukunya, terlihat beliau sedang tergesa gesa, mungkin benar
akan ada rapat guru di siang nanti, pikiran ku berkata itu. Tinggallah kami
para siswa siswi dikelas XI.6, seperti biasanya setelah pembelajaran berakhir,
pasti keadaan disini menjadi berisik sama hal nya seperti kelas lain, apalagi
ditambah bel tadi. Pasti ada beberapa siswa berteriak kegirangan karena belnya.
Pasti lah, zaman SMA adalah zaman yang tidak bisa dilupakan, dan paling memorable dalam hidup , banyak orang tua
yang berkata begitu.
Karena keadaan di sekitar kelas
cukup ramai dan berisik, kuputuskan untuk pergi ke tempat yang lebih sunyi,
dimana lagi selain perpustakaan. Tempat yang sunyi dari keramaian, namun bukan
itu tempat tujuan ku, aku lebih suka duduk di halaman perpustakaannya karena
lebih asri dan tidak terasa lebih monoton akan buku buku. Dengan 3 buah buku
komik De*th N*te dengan berbagai volume, dan tempat yang pas untuk membaca
komik . Disinilah tempat kedua untuk mengistirahatkan pikiran sejenak, pastinya
tempat pertama yaitu mesjid sekolah. Namun saat ini Mesjid mungkin sedang ada
kegiatan dan keadaanya ramai, maka kuputuskan untuk pergi ke Perpustakaan saja.
Tidak beberapa lama kurang dari 35
menit, keadaan perpustakaan pun ramai banyak orang, tepatnya banyak sekali para
alumni di sekitar tempat ini. Dan aku mulai membenci keadaan seperti ini, orang
orang berbicara seenaknya, mereka seolah olah berlomba untuk bicara paling
keras, Jujur keadaan ini sangat mengganggu ku, namun apa daya, aku tidak bisa
menegur karena banyak wajah tak asing bagi
ku di sekitar tempat ini, Ya betul tempat ini sekarang dipenuhi oleh para
alumni yang meng ospek kami ketika MOPD, mungkin mereka mengadakan acara reuni
dihari ini, hari selasa. Dan mungkin karena alasan ini juga para guru di
sekolah ini mengadakan rapat yang begitu lama. Maka kuputuskan meninggalkan tempat ini sebentar, karena adzan dzuhur sudah berkumandang dan memanggillku untuk menyegerakan sholat dzuhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar